Sidoarjo – SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo terus berkomitmen menanamkan nilai-nilai kewirausahaan dan pelestarian budaya kepada para siswanya. Salah satu implementasi dari komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan bertajuk “Membuat Sajadah Batik” yang dilaksanakan oleh siswa kelas 7 Entrepreneur 1, 2, dan 3.
Kegiatan ini diselenggarakan di area lapangan parkir sekolah, yang disulap menjadi ruang belajar terbuka yang penuh warna dan semangat. Di bawah bimbingan Hafidah selaku guru pendamping, para siswa diajak mengenal lebih dekat proses membatik, mulai dari menggambar pola, membatik dengan malam, hingga tahap pencelupan kain menggunakan pewarna alami maupun sintetis.
Dengan mengusung konsep integratif, kegiatan ini menggabungkan unsur seni, budaya, dan nilai religius. Sajadah sebagai objek batik dipilih karena memiliki fungsi spiritual yang lekat dengan kehidupan sehari-hari para siswa.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengembangkan potensi kreativitas siswa, sekaligus memperkenalkan seni batik sebagai warisan budaya bangsa. Harapannya, siswa bisa menghargai proses, belajar kesabaran, dan menghasilkan karya yang bermanfaat,” ujar Hafidah – Guru Seni Budaya.
Proses Kreatif yang Mendidik
Dalam kegiatan ini, siswa diberi kebebasan untuk merancang desain sajadah mereka sendiri di atas kain mori. Motif yang muncul sangat beragam, mencerminkan daya imajinasi dan ekspresi personal masing-masing siswa. Setelah menggambar, mereka melanjutkan ke proses membatik menggunakan canting dan malam panas, sebelum akhirnya mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna.
Proses yang tampak sederhana ini ternyata menyimpan banyak nilai edukatif. Selain menumbuhkan keterampilan motorik dan kepekaan estetika, kegiatan membatik juga melatih ketelitian, konsistensi, dan ketekunan.
Pendidikan Berbasis Proyek
Kegiatan membuat sajadah batik merupakan bagian dari kurikulum Kelas Entrepreneur di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, yang dirancang untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. Melalui pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), siswa dilatih untuk menghasilkan karya nyata yang bernilai fungsi dan estetika.
Tidak hanya berhenti di proses pembuatan, rencananya hasil karya siswa akan dipamerkan dan dipasarkan melalui kegiatan bazar sekolah serta media sosial resmi. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar mencipta, tetapi juga mengenal proses pemasaran dan manajemen produk sederhana.
“Program seperti ini penting untuk membentuk karakter siswa menjadi kreatif, mandiri, dan memiliki kepedulian terhadap budaya lokal,” tutur Erna Herawati – Kepala SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo. “Kami sangat mendukung kegiatan yang tidak hanya mendidik secara kognitif, tetapi juga membentuk kepribadian.”
Menanamkan Rasa Bangga terhadap Budaya Bangsa
Sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia, batik telah diakui dunia sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Oleh karena itu, mengenalkan proses membatik sejak dini kepada siswa menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya yang penting.
Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya menghasilkan sajadah batik yang bisa mereka gunakan secara pribadi, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan tersendiri terhadap budaya bangsa.
Kegiatan “Membuat Sajadah Batik” membuktikan bahwa pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas dengan cara yang menyenangkan, bermakna, dan berorientasi pada pembentukan karakter. SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan-kegiatan serupa guna mencetak generasi muda yang berakhlak, kreatif, dan cinta budaya.