0813 3186 3666 smpmusasi@gmail.com

Guru SMP Musasi Bersiap untuk Melayani Siswa Inklusi

Oleh

Admin

Guru SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) mengikuti workshop Penyusunan Program Strategis Siswa Inklusi pada hari Rabu (18/12/2024) di meeting room. Workshop ini dilakukan untuk perbaikan kualitas guru dalam membersamai siswa inklusi. “SMP Musasi sudah menerima siswa inklusi, maka dari itu workshop ini untuk menambah wawasan guru dalam melayani siswa inklusi dengan baik sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Edy Prawoto, SAg., MPd., wakil kepala sekolah bidang Kurikulum.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on

Erna Herawati, SPd., MPd., kepala SMP Musasi berharap dengan pemateri Lilik Sulistyowati, SPd., MPd., dapat memberikan motivasi kepada guru SMP Musasi disaat membersamai siswa inklusi. “Dipilihnya bu Lilik karena di sekolah beliau yang memberikan perlakukan kepada siswa inklusi tidak hanya gurunya, namun siswa reguler sudah memiliki sikap menghargai kepada teman inklusinya,” ujar Erna. Di SMP Musasi juga sudah ada siswa inklusi sehingga kedepannya akan dibentuk tim khusus untuk program strategis siswa inklusi.

Suasana Workshop Penyusunan Program Strategis Siswa Inklusi (Bagus/smpmusasi.sch.id)

Lilik mengajak guru SMP Musasi untuk menuliskan harapan jika nanti dikaruniai seorang anak. Seluruh guru menulis dengan antusias sesuai dengan harapannya masing-masing. Setelah itu guru disuruh membaca harapan yang telah ditulisnya dan ia menyuruh seluruh guru untuk menyobek kertas yang telah ditulis. Uniknya sebelum menyobeknya salah satu guru, Heri Kuswijayanti, SPd., mengatakan eman kalau kertasnya disobek. “Itu harapan saya ke anak saya, kok disuruh sobek dan hati ini langsung sedih,” ujar guru IPS tersebut.

Ada juga yang rela menyobek kertasnya, Achadiyah, M.Pd.I.., beranggapan kita harus menerima takdir dari Allah. “Kalau memang harapan saya tidak terwujud dalam diri saya, saya harus ikhlas menerimanya,” ujar guru Al-Islam tersebut.

Ternyata ice breaking tersebut digunakan Lilik untuk menyadarkan semua guru SMP Musasi. “Bapak Ibu dari anak-anak inklusi itulah kita belajar kehidupan, mereka sebenarnya juga tidak ingin dilahirkan seperti itu,” ujar Kepala SMP Negeri 4 Sidoarjo itu. Ia melanjutkan bahwa hadirnya siswa inklusi di sekolah tidak menjadi penghambat sekolah dalam mendapatkan siswa atau prestasi sekolah. “Justru dengan kehadiran merekalah di sekolah kita, Allah menambah nikmat bagi sekolah kita semua,” sambungnya.

Farikhah Triawati, S.Pd., berharap dapat mengimplementasikan ilmu yang diberikan pada workshop kali ini. “Semoga saya dapat menciptakan suasana kondisif antara siswa reguler dan inklusi, sehingga siswa yang reguler memiliki sikap toleransi bagi siswa inklusi,” ujar guru Bahasa Inggris itu.

 

Kontributor : Achmad Bagus Hendy Kurniawan

Related Post

Leave a Comment